Menu Tutup

Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Secara Terbatas

Menjelang persiapan Tahun Pelajaran 2021/2022 yang sebentar lagi akan dilaksanakan, SMKN 1 Bati-bati melakukan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas sesuai dengan protokol kesehatan. In sesuai dengan arahan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Kalimantan Selatan, menyikapi kebijakan Kementrian Pendidikan, Kebudayaat, Riset dan Teknologi, bahwa dimungkin pada Tahun Pelajaran mendatang untuk dilaksanakan pembelajaran secara tatap muka.

Pandemi Covid-19 yang masih mewabah di Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan, menjadikan pemerintah mengambil kebijakan untuk merubah pembelajaran secara dalam jaringan (daring). Hampir 2 tahun pelaksanaan pembelajaran daring dilaksanakan, saat ini sudah terasa dampak dari sistem pembelajaran tersebut. Diantaranya pencapaian kurikulum yang tidak tuntas, adanya kendala dalam pembelajaran seperti komunikasi antara pendidik dan peserta didik yang terhambat, sarana pendidikan yang kurang memadai, dan kualitas lulusan yang dihasilkan tidak sebagus saat normal.

Dalam simulasi pembelajaran tatap muka di SMKN 1 Bati-bati, dilakukan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan kedatangan peserta didik, pembelajaran di kelas dan di ruang praktek, serta kepulangan peserta didik. Pihak sekolah sudah memenuhi persyaratan sarana yang harus disediakan seperti thermogun, alat cuci tangan, sabun cuci tangan, masker, dan cairan disinfektan. Ruang kelas juga sudah diatur dengan meja kursi peserta didik berjarak 1,5 meter dengan isi 16 meja dalam satu kelas. Untuk ruang praktek siswa, seluruh alat praktek sudah disemprot dengan cairan disinfektan dan setiap peserta didik hanya mengerjakan satu alat praktek.

Tahapan simulasi yang dilakukan adalah dimulai saat kedatangan. Peserta didik dengan jarak aman secara bergantian diukur suhu badan dengan thermogun. Kemudian peserta didik di arahkan untuk mencuci tangan dengan sabung di depan kelas masing-masing. Selanjutnya masuk kelas secara bergantian dan menempati kursi meja yang sudah ditata letaknya. Selama pembelajaran, peserta didik dilarang menggunakan alat tulis secara bergantian, dengan selalu tetap memakai masker. Pembelajaran akan berlangsung sesuai jadwal yang telah ditetapkan pihak sekolah.

Untuk pembelajaran di ruang praktek, sebelumnya dilakukan penyemprotan disinfektan pada alat praktek. Kemudian peserta didik dengan perlengkapan keamanan melakukan praktek sesuai perintah guru atau laboran. Alat praktek yang digunakan tidak diperbolehkan bergantian, jadi setiap peserta didik melakukan praktek pada satu alat. Setelah pembelajaran berakhir atau ada pergantian peserta didik, peralatan praktek disemprot kembali dengan disinfekta.

Ketika pembelajaran berakhir, peserta didik keluar satu persatu untuk mencuci tangan kembali dengan sabun. Kemudian tanpa berkerumun menuju rumah masing-masing, baik berjalan kaki ataupub berkendaraan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *